5 Langkah Mudah Untuk Berinvestasi Di Kalangan Anak Muda – Investasi pribadi di pasar keuangan telah menjadi gaya hidup produktif bagi generasi muda dan mereka yang baru pertama kali memasuki dunia kerja. Anggapan lama bahwa berinvestasi hanya untuk individu yang matang sudah tidak berlaku lagi. Hal ini terlihat dari data demografi investor Indonesia, dengan generasi milenial semakin mendominasi.
5 Langkah Mudah Untuk Berinvestasi Di Kalangan Anak Muda
Jika Anda memutuskan untuk mulai berinvestasi di pasar modal, simak panduan berikut tentang cara berinvestasi di pasar keuangan:
1. Memahami Konsep Dan Risiko Investasi
Asuransi pada dasarnya adalah mekanisme manajemen risiko keuangan yang paling sederhana. Apa pun yang berisiko bagi kondisi keuangan Anda harus diasuransikan. Meskipun tidak semua hal dapat diasuransikan, setidaknya ada dua jenis asuransi yang sangat penting: asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
Anak muda sering kali mengabaikan kedua jenis perlindungan ini, karena menganggap risiko penyakit dan kematian belum begitu penting. Asuransi jiwa dan asuransi kesehatan terkadang dianggap sebagai kebutuhan orang dewasa yang sudah berkeluarga. Tentu saja, anggapan ini salah, karena tidak ada yang bisa memprediksi risiko penyakit dan kematian.
Jadi, jawaban atas pertanyaan asuransi mana yang lebih penting adalah bahwa asuransi jiwa dan asuransi kesehatan sama pentingnya. Namun, jika Anda perlu memprioritaskan pembayaran asuransi, Anda dapat menggunakan panduan di bawah ini untuk mengeksplorasi pilihan Anda.
2. Miliki Tujuan Keuangan Yang Jelas
Jika Anda ingin mulai berinvestasi, langkah selanjutnya adalah membuat daftar tujuan keuangan yang ingin Anda capai melalui investasi Anda. Tujuan keuangan didefinisikan sebagai tujuan yang diinginkan terkait dengan tujuan keuangan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Menetapkan tujuan keuangan memungkinkan Anda berinvestasi dengan tujuan dan strategi yang jelas, sehingga memungkinkan investasi yang lebih terarah.
Untuk setiap tujuan keuangan ini, tentukan tujuan keuangan yang ingin Anda capai. Misalnya, Anda mungkin memiliki dana sebesar 100 juta rupiah untuk pernikahan Anda dalam tiga tahun, atau 150 juta rupiah untuk uang muka rumah pertama Anda.
3. Menentukan Produk Investasi
Setelah Anda mengelompokkan tujuan keuangan berdasarkan jangka waktu, Anda dapat menentukan produk investasi yang sesuai berdasarkan horizon investasi dan profil risiko Anda. Horizon investasi Anda sangat penting karena memengaruhi penilaian risiko produk investasi dan efektivitasnya dalam mencapai tujuan keuangan yang telah Anda tetapkan. Misalnya, jika tujuan keuangan Anda adalah menabung 100 juta rupiah untuk pernikahan Anda tiga tahun mendatang, investasi berisiko rendah hingga menengah, seperti reksa dana pasar uang dan reksa dana obligasi, akan sesuai. Saham tidak direkomendasikan untuk tujuan keuangan tiga tahun karena risiko fluktuasi harga jangka pendeknya yang tinggi.
Untuk klasifikasi risiko berdasarkan horizon investasi, silakan merujuk pada panduan berikut:
- Target Keuangan Jangka Pendek (Kurang dari 3 Tahun)
- Tujuan Finansial Jangka Menengah (3-5 Tahun)
- Tujuan Keuangan Jangka Panjang (5 Tahun atau Lebih)
Saat memilih produk investasi, Anda harus mempertimbangkan tidak hanya horizon investasi Anda tetapi juga profil risiko Anda sebagai investor. Bagaimana cara menentukan profil risiko saya? Anda dapat mengisi formulir penilaian risiko setiap kali Anda mulai berinvestasi. Profil risiko diklasifikasikan menjadi tiga kategori: konservatif, moderat, dan agresif.
4. Buka Rekening Investasi
Setelah Anda menetapkan tujuan keuangan dengan jelas dan memilih produk investasi, saatnya untuk memulai. Untuk berinvestasi di pasar modal, Anda memerlukan rekening investasi. Membuka rekening investasi itu mudah. Anda dapat melakukannya melalui lembaga keuangan yang sesuai, seperti perusahaan pialang untuk investasi saham atau perusahaan manajemen investasi untuk investasi reksa dana daring.
Modal investasi juga tidak terlalu mahal. Anda bisa mulai berinvestasi dengan modal yang kecil. Misalnya, berinvestasi di reksa dana dapat dimulai dengan modal minimal 100.000 rupiah. Investasi saham juga relatif murah. Cukup membeli satu lot (100 lembar saham) saja sudah cukup untuk memulai.
5. Investasi Yang Disiplin
Investasi membutuhkan strategi yang tepat. Strategi membantu Anda mengoptimalkan modal untuk mencapai tujuan investasi dan keuangan Anda. Misalnya, jika Anda berinvestasi di reksa dana saham dan tidak punya waktu untuk memantau pergerakan harga saham setiap hari, Anda mungkin ingin memilih strategi rata-rata biaya dolar (DCA) atau strategi investasi berulang bulanan. Ada juga strategi investasi nilai dan investasi saham lainnya yang dapat disesuaikan dengan gaya investasi dan tujuan keuangan Anda.