Mendorong Indonesia Yang lebih Maju Dengan Berinvestasi

Mendorong Indonesia Yang lebih Maju Dengan Berinvestasi

Mendorong Indonesia Yang lebih Maju Dengan Berinvestasi – Indonesia yang dimana sudah secara aktif mendorong sektor manufakturnya untuk menjadi area utama bagi penanaman modal asing. Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang berkelanjutan serta untuk mencapai visi besar pada tahun 2045 untuk dapat menjadi negara yang sejahtera dan juga maju.

Dalam bidang industri farmasi dan juga kesehatan turut muncul menjadi salah satu sektor prioritas dalam hal berinvestasi. Mengingat akan potensi dalam memberikan kontribusi utnuk setiap pembangunan ekonomi negara dan juga meningkatnya permintaan layanan kesehatan di Indonesia. Kementerian Penanaman Modal yang bermitra dengan ARISE+ Indonesia untuk mengembangkan akan rencana Daya Tarik Investasi yang bertujuan untuk dapat menarik FDI dari Uni Eropa, termasuk dalam hal industri farmasi dan kesehatan. Sehingga pada tanggal 14 Februari, Kementerian Penanaman Modal yang bekerja sama dengan ARISE+ Indonesia untuk dapat menyelenggarakan pertemuan investasi. Pertemuan ini diselenggarakan untuk mempromosikan proyek investasi Indonesia dalam sektor kesehatan. Mempertemukan berbagai perusahaan UE, organisasi perdagangan dan investasi, kedutaan besar dan juga dengan Kementerian Kesehatan , Perindustrian, dan juga Perencanaan Pembangunan Nasional.

Target Dan Arah Investasi Indonesia

Target investasi di Indonesia pada tahun 2023 dipatok dengan Rp 1.400 triliun yang diharapkan dapat naik 16,7% dari tahun sebelum nya. Dengan mengembangkan sektor manufaktur yang kuat dan juga menerapkan kebijakan dalam hal hilirisasi industri menjadi kebijakan strategis utama untuk dapat mencapai target investasi. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan di Indonesia. Kementerian dalam Penanaman Modal juga turut menyelesaikan penyusunan akan kebijakan hilirisasi industri yang komprehensif, yang dimana mencakup lebih dari 21 komoditas di delapan sektor yang menjadi prioritas.

Kebijakan hilirisasi di Indonesia khususnya dalam pengolahan nikel, sudah memberikan hasil yang signifikan. Nilai ekspor nikel di Indonesia pun sudah melonjak dari nilai US$ 3,3 miliar pada tahun 2017 menjadi US$30 miliar pada tahun 2022. Ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kebijakan hilirisasi akan menambah nilai pada bahan baku, dan juga meningkatkan nilai ekspor Indonesia baik secara keseluruhan. Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan PDB negara dan juga mendorong pembangunan ekonomi secara lebih lanjut.

Setiap tahun akan menghadirkan sejumlah tantangan, baik itu secara global ataupun tantangan domestik. Resesi global dan tahun politik yang akan datang di Indonesia akan menyebabkan beberapa investor mengambil pendekatan menunggu dan melihat. Dari nilai perdagangan ini hanya akan menyumbang total 35% dari PDB. Dalam faktor domestik juga dapat menjadi tantangan yang lebih besar dari pada faktor global. Yang mana kini daya saing bukan hanya mengenai efisiensi tetapi juga akan ketahanan nya terhadap berbagai guncangan.

Untuk dapat mengatasi tantangan ini pun harus menjalin kerjasama lebih erat dengan para pelaku usaha. Dengan cara memberikan dampingan dan juga menciptakan lingkungan yang kondusif serta nyaman dengan memfasilitasi berbagai kemudahan untuk berusaha. Melalui kolaborasi ini dapat membangun ketahanan yang lebih baik dan mencapai target investasi untuk tahun seterusnya.

Indonesia Telah Siap Jadi Tujuan Investasi Dunia

Indonesia kini telah siap untuk menjadi tujuan investasi seluruh dunia dengan dukungan dari pasar yang besar. Yang dimnaa Indonesia menjadi pusat dari produksi dan juga tujuan investasi dari berbagai negara di dunia. Yang disampaikan oleh Ahli Bidang dalam Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan yaitu Arlinda. Beliau menjadi salah satu narasumber di dalam acara The 7th US-Indonesia Investment Summit 2019 yang berlokasi di Jakarta. Yang mengatakan dengan aliran investasi dan juga politik yang stabil, ekonomi Indonesia dapat terus meningkat dan akan lebih meningkat di tahun yang akan datang.

Dalam bidang kemudahan berusaha Indonesia menempati di peringkat 128 pada tahun 2013 dan naik ke peringkat 73 di tahun 2019. Dalam rentang waktu enam tahun ini pemerintah Indonesia sudah menyederhanakan dan juga memperbaiki semua peraturan yang terkait dalam kegiatan ekonomi. Perdagangan dan investasi Indonesia didorong melalui Lima Prioritas oleh Presiden Joko Widodo. Yaitu melalui pengembangan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan peraturan, penyederhaan birokrasi, dan juga transformasi ekonomi. Arlinda juga menyampaikan arah kebijakan untuk ekonomi Indonesia khususnya dalam bidang kebijakan perdagangan.

Kebijakan perdagangan tersebut dalam beberapa hal yaitu dengan meningkatkan ekspor dan juga investasi bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Dari lima prioritas presiden, reformasi akan peraturan dan juga birokrasi menjadi tujuan agenda utama dalam membentuk lingkungan yang lebih ramah bisnis. Menyelesaikan dengan segera negosiasi perdagangan yang berlangsung. Indonesia saat ini memiliki perjanjian perdagangan dengan berbagai negara. Yaitu dengan negara anggota ASEAN, Australia, Selandia Baru, Tiongkok, India, Korea, Jepang, Chile, Islandia, Liechtenstein, Norwegia, Swiss, Mozambik, dan juga Palestina.

Dan juga menjalin perjanjian meningkatkan hubungan dagang dengan pasar non tradisional. Dengan Kolombia, Peru, Nigeria, Uni Pabean Afrika Selatan, Kenya, Djibouti, Sri Lanka, Uni Ekonomi Eurasia, dan dengan negara negara Mercosur. Diharapkan para pelaku usaha bisa memanfaatkan kondisi perekonomian Indonesia yang sedang berkembang. Sehingga dapat mendorong akan perdagangan Internasional dan juga peningkatan investasi di Indonesia.

Investor Asing Memiliki Potensi Untuk Mengembangkan Bisnis Di Indonesia

Indonesia yang dimana tetap menjadi 20 besar untuk tujuan investasi global. Terlepas dari segala tantangan yang sudah ditimbulkan oleh dampak dari pandemi, kinerja ekonomi Indonesia sudah berada di atas rata-rata. Dan juga visibilitas negara yang sudah semakin meningkat pada panggung global sehingga dapat menarik perhatian para investor dari seluruh dunia. Termasuk juga dari Uni Eropa. Indonesia tentu nya memiliki potensi menjadi mitra dalam pengembangan industri, khususnya di bagian sektor teknologi tinggi yang pada saat ini masih kekurangan tenaga ahli.

Investor dari Uni Eropa pun diharapkan dapat mengisi celah dan bekerja sama dengan Indonesia untuk dapat melayani pasar ASEAN dan juga global. Kerjasama yang strategis ini dapat tentu nya dapat menguntungkan kedua belah pihak yaitu Indonesia dan UE. Yang memungkinkan Indonesia untuk dapat memanfaatkan kekuatan perusahaan dan teknologi UE. Sambil menyediakan platform untuk perusahaan ini untuk dapat berekspansi ke wilayah itu. Dengan demikian, posisi Indonesia dapat menjadi tujuan utama dalam berinvestasi yang sangat signifikan untukUni Eropa dan juga sebaliknya.

By admin